Kelebihandan Kekurangan Flow Meter Berdasarkan Jenisnya yang dimana flow meter merupakan suatu alat instrumen guna mengukur aliran dari suatu fluida baik liquid (liquid flowmeter), sludge ( sludge flow meter) maupun gas (flow meter gas), baik yang temperatur rendah hingga temperatur tinggi.
Pengenalan Flowmeter electromagnetic Flowmeter Electromagnetiic merupakan jenis flow meter yang cara kerjanya menggunakan hukum faraday , sehingga hanya bisa dipakai pada cairan yang mempunyai konduktifitas diatas 20 micro meter electromagnetic mempunyai sensor electrode yang biasa menghasilkan signal aliran yang dikirim ke transmitter dan diproses untuk mengetahui kecepatan aliran. Flowmeter electromagnetic tidak memiliki komponen sensor yang bergerak ataupun berputar, dengan menempatkan 1 pasang sensor di permukaan dalam tabung. Sehingga ketika air limbah mengandung solid ataupun kotoran tidak akam mempunyai pengaruh apapun pada kinerja dari flow meter. Electromagnetic flow meter merupakan flow meter yang telah dikenal luas dan karena sifatnya yang simple dan mudah pemakainnya serta akurasinya yang tinggi, flow meter electromagnetic banyak sekali digunakan untuk mengukur aliran fluid yang mempunyai konduktivitas seperti air limbah, air laut, cairan kimia, minuman, air sungai dan lainnya. Selain jenis material yang disesuaikan saat menentukan flow meter electromagnetic yang tak kalah pentingnya adalah minimal dan maksimum flow rate yang merupakan batasan sensor electromagnetic bisa membaca aliran air limbah dalam pipa. Flow meter electromagnetic mempunyai dua bagian utama yaitu Electromagnetic flow sesnor dan Electromagnetic flow converter, yang cara pemasangan bisa berupa compact yaitu Converter dan Electromagnetic flow sesnsor dipasang menyatu. Kedua adlah Remote atau split dimana Converter dipasang terpisah yang dihubungkan dengan kabel ke electromagnetic flow sensor. Panjang kabel untuk model remote panjangnya disesuaiakan dengan kondisi di site. Electromagnetic Flow Sensor Flow sensor electromagnetic mempunyai fungsi untuk menangkap aliran yang mempunyai conduktivity dengan menggunakan sepasang electroda dan mengirimkan sinyal ke converter yang akan di olah sesuai dengan hukum faraday. Untuk Magnetic flow sensor terdapat komponan berupa flow tube, electrode, coil cover dan connection baik berupa flange maupun ulir. Flow sensor electromagnetic mempunyai fungsi untuk menangkap aliran yang mempunyai conduktivity dengan menggunakan sepasang electroda dan mengirimkan sinyal ke converter yang akan diolah sesuai dengan hukum faraday. Pemilihan jenis material dari magnetic flow sensor harus di sesuiakan dengan spesifikasi cairan dan koneksi installasi. Untuk bahan electrode bisa menggunakan yang paling standart yaitu SUS316L, Titanium, hast alloy, tantalum, platinum dan lainya. Jenis material electrode ini sangat penting karena kesalahan pemilihan jenis material electrode berakibat live time flow meter menjadi pendek. Jika cairan yang di ukur sangat abrasive karena mengandung logam dan pasir, mungkin material electrode magnetic flowmeter dari bahan sus316L tidak cocok, karena akan cepat rusak terkena abrasi. Begitu juga untuk cairan kimia seperti mengandung sulfat sangat pekat dengan konsentrasi diatas 70% mungkin sebaiknya menggunakan material tantalum yang sangat terkenal tahan terhadap asam. Komponen kedua dari magnetic flow sensor adalah liner, bahan material liner bisa berupa rubber, teflon, PTFE, polyurethan dan juga ada yang menggunakan cramic. Pemilihan jenis material liner ini didasarkan pada temperature cairan, maksimal pressure dan tingkat keabrasivean cairan serta untuk jenis cairan yang pada proses makanan, minuman dan obat obatan hendaknya di pilih jenis linet yang punya kelas food grade. Dan untuk material yang perlu tahan panas hingga temperature 160 derajat selsius sebaiknya mengunakan material teflone atau lainya dan begitu seterusnya. Kunci utama dari pemilihan material adalah karakteristik serta spesifikasi cairan dan juga kondisi pemipaan dilapangan. Electromagnetic Flow Converter Bagian kedua dari Flowmeter electromagnetic adalah flow transmitter yang mempunya fungsi menerjemahkan signal dari elctrode kedalam hitungan kecepatan dan lainya yang bisa ditampilkan berupa angka ke display serta memberikan ouput lainya. Magnetic flow trasnmitter ini biasanya hanya terbagi dalam bentuk menyatu dengan sensor atau terpisah, yang istilah dilapangan aadlah compact/integral atau remote/split. Ada 2 jenis flow converter untuk electromagnetic water meter yaitu jenis compact atau integral. dimana cara insatlasinya converter menyatu dengan sensor. Untuk jenis ke 2 yaitu jenis split atau remote dimana cara instalasinya terpisah dengan electromagnetic sensor. Untuk menghubungkan converter dengan magnetic sensor di butuhkan cable yang panjangnya disesuaikan kebutuhan. Dari magnetic flow tranmitter ini flow meter mampu membaca dan mendeteksi kecepatan aliran atau velocity, dengan satuan unit jarak per waktu, debit aiar atau kapasitas yang sering disebut dengan flow rate dengan satuan unit volume perwaktu serta bisa membaca volume cairan yang melewati cairan pada waktu tertentu dengan satuan unit volumetric. Karakteristik Flowmeter Electromagnetic Bahwa aliran dari fluida yang kotor ataupun mengandung partikel padat atau serat seperti pada proses bubur kertas atau serat nabati atau lainnya cukup cocok menggunakan jenis flow meter electromagnetic ini. Flow Meter Magnetic Karena cara kerja Flow meter electromagnetic dalam mengukur besarnya flow rate berdasarkan penampang sehingga membawa keuntungan tidak adanya pengaruh besar/kecilnya pressure, dan karena tidak adanya sensor bergerak karena bersentuhan dengan fluida membuat sensor mempunyai umur yang relativ lebih lama. Karena yang bersentuhan dengan aliran fluida adalah linning tube dan sebagian kecil sensor magnetic dengan cara memilih jenis bahan electroda dan linning yang sesuai dengan aplikasi pada jenis fluida, maka bisa dipastikan electromagnetic flow meter tahan terhadap abrasi dan korosi. Baca Juga Flow meter Clamp On Ultrasonic Sementara itu flow meter electromagnetic tidak akan memberikan hasil pengukuran untuk fluid yang tidak mengandung konduktifitas yang telah dipersyaratkan. Begitu juga untuk cara pemasangan electromagnetic flow meter harus diperhatikan pada jarak karena adanya peningkatan luas penampang pipa atau aliran yang terjadi back pressure atau karena adanya perpindahan aliran berupa aliran pipa karena sudut atau tikungan. Begitu juga pada pemasangan pipa dengan arah menurun. Karena itu menghadapi hal seperti ini bisa disiasati dengan beberapa cara seperti yang di persyaratkan oleh manufacture magnetic flow meter tersebut. Sedangkan terhadap kecepatan aliran jarak/waktu atau m/s pengukuran flow rate dan totalizer dari fluid yang mengalir mempunyai batasan yang ditentukan oleh manufacture dimana hal ini akan berpengaruh pada akurasi flow meter. Baca Juga Jenis Differential Pressure Flow Meter Untuk aplikasi electromagnetic flow meter pada proses waste water treatment dimana proses mengalirkan air tanpa menggunakan pompa melainkan mengandalkan gravitasi dengan kondisi electromagnetic flow meter terendam air maka bisa digunakan jenis submersible flow meter dengan sistem installasi perlu dilakukan modifikasi. Modifikasi cara instalasi electromagnetic flow meter untuk aliran fluid gravitasi hendaknya diperhitngkan dengan cermat guna menghindari adanya atau terjebaknya udara atau gas dalam sistem. Dan model electromagnetic flow meter yang cocok yaitu jenis submersible dengan display terpisah dan sistem koneksi electric menggunakan jenis water proof atau IP68. Kelebihan dan Kekurangan Flowmeter electromagnetic Keunggulan Electromagnetic Flow Meter Tidak ada Pressure drop Cara kerja Flowmeter electromagnetic dalam mengukur besarnya flow rate didasarkan pada luasan penampang yang mengacu apada dimeter tube. Karena magnetic flow meter tidak mempunyai bagian sensor yang berputar membuat sensor mempunyai umur yang relatif lebih lama dan free maintenance. Mampu dioprasikan unmtuk cairan yang korosive dan abrasive Salah satu kelebihan flowmeter magnetic adalah bagian yang bersentuhan dengan aliran fluida adalah linning tube dan sebagian kecil sensor magnetic. Pemilihan jenis material dari linning tube dan electrode bisa disesuaikan dengan karakteristik liquid. Pemilihan jenis material electrode dan linning akan menentukan aplikasi yang disesuaikan dengan sifat cairan, jadi cukup aman untuk cairan yang kotor, corosif dan abrasif. Handal untuk Cairan yang Flow Meter elektromagnetik dapat digunakan untuk mengukur cairan atau bubur konduktif industri. Tidak ada kehilangan tekanan. Rentang pengukuran besar, dan diameter Flow Meter elektromagnetik dari 2,5 mm hingga 2,6 m. Flow Meter elektromagnetik mengukurflow rate dan volume cairan yang diuji, dan pengaruh suhu, tekanan, densitas, dan viskositas cairan tidak terlibat dalam prinsip pengukuran. Punya akurasi cukup baik yaitu 0,5% Kekurangan Electromagnetic Flow Meter Penerapan flow meter elektromagnetik memiliki keterbatasan tertentu. Itu hanya dapat mengukur aliran cairan media konduktif, dan tidak dapat mengukur aliran media non-konduktif, seperti gas dan air untuk perlakuan panas yang lebih baik. Selain itu, lapisan perlu dipertimbangkan dalam kondisi suhu tinggi. Pengukur aliran elektromagnetik menentukan laju aliran volume dalam keadaan kerja dengan mengukur kecepatan cairan konduktif. Menurut persyaratan pengukuran, untuk media cair, aliran massa harus diukur. Laju aliran media harus berhubungan dengan densitas fluida. Media fluida yang berbeda memiliki kepadatan yang berbeda dan bervariasi dengan suhu. Jika konverter flow meter elektromagnetik tidak mempertimbangkan densitas fluida, tidak tepat untuk hanya memberikan aliran volume pada suhu normal. Pemasangan dan commissioning flowmeter elektromagnetik lebih rumit daripada pengukur aliran lainnya, dan persyaratannya lebih ketat. Pemancar dan konverter harus digunakan bersama-sama dan tidak dapat digunakan dengan dua jenis instrumen yang berbeda. Saat memasang pemancar, pemilihan dari lokasi pemasangan hingga pemasangan dan commissioning khusus harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi produk. Lokasi pemasangan harus bebas dari getaran dan medan magnet yang kuat. Pemancar dan pemipaan harus berada dalam kontak yang baik dan diarde dengan baik selama pemasangan. Potensi pemancar adalah ekuipotensial dengan cairan yang diukur. Saat menggunakan, gas yang tersisa di tabung pengukur harus dikeringkan, jika tidak maka akan menyebabkan kesalahan pengukuran yang besar. Ketika pengukur aliran elektromagnetik digunakan untuk mengukur cairan kental dengan kotoran, zat lengket atau sedimen menempel pada dinding bagian dalam atau elektroda tabung pengukur, sehingga potensi keluaran pemancar berubah, yang membawa kesalahan pengukuran , dan kotoran pada elektroda mencapai tingkat tertentu. Ketebalan dapat menyebabkan meteran tidak terukur. Penskalaan atau keausan pipa pasokan air mengubah ukuran diameter dalam, yang akan mempengaruhi nilai aliran asli dan menyebabkan kesalahan pengukuran. Jika diameter dalam meteran diameter 100mm berubah 1mm, itu akan membawa sekitar 2% kesalahan tambahan. Sinyal pengukuran pemancar adalah sinyal potensial milivolt kecil. Selain sinyal aliran, juga berisi beberapa sinyal yang tidak bergantung pada aliran, seperti tegangan fasa, tegangan kuadratur, dan tegangan mode umum. Untuk mengukur laju aliran secara akurat, berbagai sinyal interferensi harus dihilangkan untuk memperkuat sinyal aliran secara efektif. Kinerja konverter aliran harus ditingkatkan. Yang terbaik adalah menggunakan konverter tipe mikroprosesor untuk mengontrol tegangan eksitasi. Mode dan frekuensi eksitasi dapat dipilih sesuai dengan sifat cairan yang akan diuji, dan interferensi fase dan interferensi kuadratur dapat dihilangkan. Namun, struktur instrumen yang ditingkatkan rumit dan biayanya tinggi. Baca Juga Kelebihan dan Kekurangan Flow Meter Berdasarkan Jenisnya Flowmeter Sistim Tenaga Surya dengan Daya Cadangan 5 hari Klasifikasi Electromagnetic Flow Meter Water Flow meter magnetic Komponen Flow Meter Magnetic Flow meter clamp on ultrasonic 2 Path Flow meter demin water Flow meter air dan jenis water meter Material Electromagnetic Flow Meter Portable Ultrasonic Flow Meter Flowma WUF 400 J Mengukur Debit Air Pada Kapasitas Aliran Besar Recent Posts IBS Intelligent Batch Controller SENSIRION – Smart sensor solutions Prominent – Measuring Control And Sensor Tecnology Nivus GMBH – Measurement Systems ENVEA – Flow Metering Instruments Sami Instruments WIKA Processautomatic – Flow Metering Kimo Instruments – Industrial Test & Measurement Top Posts & Pages Sistem Pneumatic Pengertian, Bagian, dan kegunaannya Macam-Macam pompa yang sering dipakai di kapal Control Valve Definisi, Fungsi, Jenis dan Cara Kerja Pengertian dan Jenis Relief Control Valve Directional Control Valve Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya Menghitung Kapasitas Battery Untuk Panel Surya Kesimpulannyaadalah baik meteran listrik digital maupun analog, keduanya memiliki prinsip input yang sama. Hanya saja pada meteran listrik digital perlu mengonversi sinyal analog tersebut menjadi digital untuk kemudian ditampilkan di layar. Namun meski secara prinsip kerja mereka sama, terdapat perbedaan prinsip penggunaan yang cukup mencolok.

Dissolved Oxygen atau DO Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kualitas air agar dapat mengetahui kadar oksigen terlarut pada larutan maupun air di perairan. Umumnya, kadar DO dijadikan sebagai indikator mendasar dari kualitas air yang terdapat di suatu perairan. Nilai oksigen yang larut dalam air sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk suhu dan kandungan zat organik pada air. Apabila nilai DO dalam air tinggi, artinya air tersebut memiliki kualitas bagus. Sebaliknya, jika air telah tercemar, maka kandungan DO akan rendah. DO Meter AdalahApa Satuan DO Meter?DO yang Bagus Berapa?Fungsi DO Meter1. Mengukur Kadar Oksigen dalam Air/Larutan2. Mengetahui Kelayak Gunaan Air3. Mengetahui Kemampuan Perairan dalam Menampung Biota AirContoh Penggunaan DO Meter1. Kontrol Lingkungan2. Industri Minuman Ringan3. Pengolahan Air Limbah Air merupakan salah satu jenis sumber daya alam yang memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Oleh sebab itulah, kebersihan air harus dijaga. Dalam upaya menjaga kesehatan, maka dianjurkan mengkonsumsi air bersih. Lantas, bagaimana cara mengetahui kualitas air yang akan dikonsumsi? Tentu saja menggunakan alat DO Meter. Jika kandungan DO pada air nilainya besar, artinya kualitas air tersebut bagus dan layak dikonsumsi. Dalam prosesnya, Dissolved Oxygen oksigen terlarut disebut sebagai Oxygen Demand kebutuhan oksigen yang menjadi parameter penting saat menganalisis kualitas air. Nilai DO umumnya diukur dalam bentuk konsentrasi yang menunjukkan jumlah oksigen O2. Semakin tinggi nilai DO di perairan, mengindikasikan jika air berkualitas bagus. Sementara itu, kalau nilai DO sangat rendah, maka bisa disimpulkan kalau kualitas air tidak bagus atau sudah tercemar. Lebih lanjut, pengukuran DO juga bisa digunakan untuk menganalisis kemampuan air dalam menampung biota air, contohnya ikan dan mikroorganisme lain. Di samping itu, kemampuan air membersihkan kotoran atau pencemaran juga ditentukan kadar oksigen pada air. Oleh karena itulah, penggunaan DO Meter sangat direkomendasikan selain parameter lain, seperti kod dan kob. DO Meter biasa digunakan untuk keperluan industri atau umum, diantaranya adalah sebagai berikut Kontrol lingkungan Industri minuman ringan Pengolahan air limbah Pertambakan Air boiler Mengukur BOD/Biochemical Oxygen Demand Laboratorium Kolam renang Apa Satuan DO Meter? Dissolved Oxygen Meter atau yang dalam bahasa gaul-nya disebut DO Meter mengacu pada sebuah alat pengukur kadar oksigen dalam cairan. Dalam penerapannya, alat ini berfungsi sebagai parameter dalam analisis kualitas air, sehingga dapat diketahui kandungan oksigen di suatu perairan. Oksigen terlarut DO merupakan oksigen terlarut dalam air yang berasal dari absorbsi udara dan fotosintesis. Dalam perairan, oksigen terlarut memiliki peran sangat penting, terutama dalam proses penyerapan makanan bagi makhluk hidup yang hidup di dalam air. Dalam proses mengukur kualitas air dengan DO Meter, alat ini menggunakan satuan persentase saturasi. Semakin banyak jumlah DO, maka semakin baik pula kualitas air. Bentuk konsentrasi pada DO Meter dinyatakan dengan g/ml ppm atau Ms/cm. Sedangkan nilai konsentrasinya bisa dikonversikan ke saturasi atau kejenuhan oksigen yang ditampilkan dalam bentuk persen %. Dalam menjalankan fungsinya, DO Meter menggunakan sensor elektrokimia, polarografi, amperometri, galvanik, atau optik untuk mengukur jumlah oksigen terlarut. DO yang Bagus Berapa? Istilah Dissolve Oxygen DO merujuk pada jumlah oksigen terlarut yang tidak bisa bereaksi dengan air. DO hanya bisa larut dalam air setelah melalui proses fotosintesis yang dihasilkan tumbuhan, seperti alga. Selain itu, beberapa fenomena alam juga ikut mempengaruhi larutnya oksigen. Untuk mengukur kandungan oksigen dalam air, maka digunakan alat bernama DO Meter. Umumnya, alat ini diaplikasikan pada berbagai jenis kebutuhan, baik industri atau umum. Lantas, berapa satuan DO yang bagus? Perlu diketahui bahwa nilai minimum DO dalam kondisi normal atau tidak tercemar adalah 2 ppm. Kandungan oksigen tersebut sudah mampu mendukung kehidupan organisme yang hidup di dalam air. Fungsi DO Meter DO Meter adalah alat penguji kualitas air berdasarkan kadar oksigen dalam perairan atau larutan. Umumnya, alat ini bekerja dengan mengacu pada prinsip dan fungsi tertentu. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah beberapa fungsi umum DO Meter 1. Mengukur Kadar Oksigen dalam Air/Larutan Fungsi DO Meter, kamu bisa mengetahui jumlah oksigen yang terdapat pada air. Selain diterapkan pada beberapa bidang industri atau bisnis, DO Meter juga dapat digunakan di rumah. Apalagi, mengingat harga alat ini relatif terjangkau, sehingga cocok untuk pemakaian personal. 2. Mengetahui Kelayak Gunaan Air Tahukah kamu, bahwa air yang dikonsumsi sehari-hari belum tentu memenuhi standar layak konsumsi. Untuk mengetahui apakah air memiliki kualitas bagus atau tidak telah terkontaminasi, maka kamu membutuhkan DO Meter untuk melakukan identifikasi. 3. Mengetahui Kemampuan Perairan dalam Menampung Biota Air Jumlah oksigen terlarut bisa dijadikan acuan memprediksi kemampuan suatu perairan dalam menampung biota air, seperti mikroorganisme. Di samping, hasil yang ditunjukkan oleh DO Meter juga memungkinkan kamu mengetahui kemampuan air dalam membersihkan zat berbahaya. Contoh Penggunaan DO Meter Penasaran mengenai penerapan alat DO Meter secara real? Berikut adalah contoh penggunaannya 1. Kontrol Lingkungan DO Meter kerap digunakan untuk mengontrol kualitas air di lingkungan sekitar, khususnya yang berkaitan dengan makhluk hidup, Pasalnya, kadar oksigen yang baik ikut menjamin kualitas ekosistem air. 2. Industri Minuman Ringan Terdapat beberapa jenis minuman kemasan yang membutuhkan kontrol DO secara baik. Ini erat kaitannya dengan kualitas dan ketahanan produk tersebut. 3. Pengolahan Air Limbah Sebelum dibuang ke lingkungan sekitar, maka limbah cair hasil industri wajib diolah terlebih dahulu. Selain melalui proses filtrasi, pihak pelaku industri juga harus mengembalikan kandungan DO. DO Meter adalah sebuah alat ukur oksigen yang memungkinkan kamu mengukur kandungan dan saturasi oksigen O2 dalam larutan atau air. Dengan DO Meter, kamu bisa mengidentifikasi kadar oksigen dan kualitas air, apakah layak untuk dikonsumsi atau tidak. Baca juga postingan lainnya tentang Do Meter Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan DO Meter? Temukan Jawabannya Disini! Cara Menggunakan DO Meter Lengkap dengan Panduan Kalibrasinya

Rasioturndown umumnya dapat mencapai 1:10. Laju aliran volumetrik flowmeter vortex tidak dipengaruhi oleh parameter termal seperti suhu, tekanan, kepadatan atau viskositas fluida yang diukur. Ini mengukur aliran cairan, gas atau uap, memiliki aplikasi yang sangat luas. Ini menyebabkan sedikit kehilangan tekanan.
YSI Pro20 Dissolved Oxygen/Temperature, Portable dissolved oxygen meterIni 12 Kelebihan dissolved oxygen do meter merek YSI PRO20 yang kami jual, yaitu Bentuknya yang mungil, sangat pas di pegang oleh tangan Sensor dan kabel mudah di ganti Memori bisa menyimpan hingga 50 data Spek standar militer untuk konektornya Anti air Packingnya terbuat dari kulit Garansi alat 3 tahun , dan garansi kabel 2 tahun Sangat mudah untuk melakukan kalibrasi alat Layarnya bisa menyala di lingkungan gelap waktu respon yang sangat cepat, sekitar 8 detik data 95 % dari lapangan Muliple bahasa yaitu bahasa inggris, jerman, spanyol, dan perancis. cocok baik di labotorium maupun di lapangan
Kelebihanmenggunakan DO Meter ini yaitu pengukuran lebih cepat, akurat dan dapat mengukur beberapa sampel. Akan tetapi alat ini relatif lebih mahal dibanding dengan menggunakan metode manual. Cara kerja DO Meter ini pertama yaitu mengisi probe dengan larutan garam tertentu dan memiliki membranpermeable yang secara selektif mengalirkan DO dari air menuju larutan garam.
Analisis Oksigen Terlarut Menggunakan DO Meter – Oksigen dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang 1971 menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara airdengan udara bebas serta adanya proses bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak atau terlarut dissolved oxygen, disingkat DO atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen Oxygen demand merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen O2 yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tertentu, seperti mikroorganisme, sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain yang Iebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air buangan industri dan limbah sebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya kadar dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya Suhu air TAdanya fotosintesa tumbuhan air di badan airPenguraian materi organik atau nutrien dalam airGerakan dan mixing airAliran airSalinitas airKetinggian tempat/lokasi PKedalaman air kontak dengan udaraMetode pengukuran DO bisa dengan menggunakan DO Meter. DO Meter merupakan alat elektronik yang dapat mengkonversi sinyal dari probe yang diletakkan ke dalam sampel air. Kelebihan menggunakan DO Meter ini yaitu pengukuran lebih cepat, akurat dan dapat mengukur beberapa sampel. Akan tetapi alat ini relatif lebih mahal dibanding dengan menggunakan metode manual. Cara kerja DO Meter ini pertama yaitu mengisi probe dengan larutan garam tertentu dan memiliki membranpermeable yang secara selektif mengalirkan DO dari air menuju larutan garam. Kemudian DO yang terdefusi dalam larutan garam akan mengubah potensi listrik larutan tersebut. Perubahan tersebut bisa terbaca dalam DO MeterBaca Juga – Deteksi Kemurnian Minyak Jarak dengan Polarimeter
28.2.2 Kekurangan dan Kelebihan KWh Meter Digital. Kelebihan kWh meter digital ini dibandingkan dengan kWh meter analog ialah kemampuan untuk mebaca daya aktif dan jumlah pemakaian daya reaktif per. satuan waktu (energi reaktif). Di dalam mikrokontroler ini juga terdapat program yang dapat digunakan untuk mengukur besaran tegangan (voltmeter), Kelebihan kWh meter digital ini dibandingkan dengan kWh meter analog ialah kemampuan untuk mebaca daya aktif dan jumlah pemakaian daya reaktif per satuan waktu energi reaktif. Di dalam mikrokontroler ini juga terdapat program yang dapat digunakan untuk mengukur besaran tegangan voltmeter, arus amperemeter, dan faktor daya cos phi meter. Sehingga untuk pegukuran dengan menggunakan kWh meter digital tidak perlu menggunakan piranti tambahan untuk mengukur besaran-besaran terebut. BAB 3 METODE DAN PROSEDUR PENGUJIAN Metode Pengujian Metode pengujian yang digunakan pada percobaan untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap penyimpangan pengukuran kWh meter yaitu dengan cara menciptakan harmonisa pada rangkaian pengujian. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa harmonisa pada umumnya ditimbulkan oleh beban-beban non linier. Dalam kegiatan pengujian ini beban-beban non linier yang digunakan yaitu lampu hemat energi yang mempunyai rangkaian elektronika bahan solid state di dalamnya. Harmonisa yang dibangkitkan dari penggunaan beban non linier tersebut selanjutnya diatur dengan melihat besarnya nilai THD Total Harmonic Distortion yang terukur pada PQ Analyzer. Parameter THD digunakan karena THD merupakan representasi besarnya harmonik yang ada pada suatu sistem atau suatu rangkaian. Pengaturan beban yang menimbulkan harmonik tersebut dilakukan untuk mengetahui kecenderungan kinerja kWh meter mulai dari THD yang terkecil sampai nilai THD yang paling besar. Dengan demikian dapat diperoleh data hasil pengujian kWh meter mulai dari THD terkecil sampai yang paling besar yang nantinya di analisis dan dibuat suatu kesimpulan hasil penelitian. Rangkaian Pengujian Untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter maka dilakukan pengujian di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Indonesia, dengan rangkaian pengujian sebagai berikut Gambar Skema Rangkaian Pengujian Gambar Rangkaian Pengujian Beban yang dipasang pada rangkaian pengujian merupakan konfigurasi dari beberapa lampu pijar LP dan/atau lampu hemat energi LHE yang disusun secara pararel seperti terlihat pada gambar berikut ini Gambar Rangkaian paralel beban lampu Berdasarkan rangkaian pengujian gambar di atas maka dapat dilihat karakteristik dari pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter baik itu kWh meter analog maupun digital. KWh meter dipasang pada rangkaian untuk melihat besarnya perubahan pembacaan oleh alat tersebut pada saat sebelum diberi harmonisa maupun setelah diberi harmonisa, sedangkan Power Quality Analyzer digunakan untuk mendeteksi adanya harmonik pada sistem serta memberikan informasi berupa data-data lainya yang diperlukan untuk bahan analisis. Selain itu, PQ Analyzer juga berfungsi sebagai alat pembanding dari pengukuran yang dilakukan oleh kWh meter. Spesifikasi Peralatan KWh meter Analog & Digital KWh meter merupakan komponen utama yang akan diuji dan dianalisis bagaiamana kinerjanya apabila terdapat harmonisa pada alat tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kWh meter baik yang analog maupun digital merupakan alat transaksi tenaga listrik yang sudah banyak di gunakan di kalangan masyarakat maupun industri. Oleh karena itu, kWh meter sangat berperan penting dalam proses pengukuran konsumsi energi yang terpakai. Dalam pengujian kali ini, kWh meter yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut Tabel Spesifikasi kWh meter Analog dan Digital yang digunakan No Aspek KWh meter Analog KWh meter Digital 1 Jenis 1φ M2XS4V3 kelas 2 1φ DDS63-4 class 2 Merk Schlumberger Thn 2002 PT. Indo Electric Instrument Thn 2007 Power Quality Analyzer Power Quality Analyzer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur besarnya harmonik pada suatu sistem. Selain itu, alat ini juga digunakan untuk mengetahui besaran-besaran lainnya yang dibutuhkan untuk kebutuhan penelitian. Pengujian kali ini menggunakan Power Quality Analyzer dengan merk HIOKI 3169-20 Gambar Power Quality Analyzer Voltage regulator Voltage regulator merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengatur besarnya tegangan yang masuk ke dalam rangkaian pengujian. Alat ini harus terlebih dahulu dipastikan tidak menimbulkan harmonik yang signifikan atau bahkan diharapkan tidak menimbulkan harmonik sama sekali pada rangkaian pengujian. Pemasangan voltage regulator dilakukan agar besarnya tegangan yang digunakan dalam pengukuran konstan atau paling tidak range tegangan berada pada nilai yang tidak terlalu signifikan dari angka 220 Volt. Jika pengujian tidak menggunakan voltage regulator maka dikhawatirkan antara pengujian yang satu dengan pengujian lainnya tidak bisa dibandingkan dan sulit untuk diambil suatu kesimpulan karena besarnya tegangan sistem yang berubah-ubah secara signifikan. Dalam pengujian kali ini, spesifikasi dari alat yang digunakan yaitu voltage regulator TDGC2-1 kVA merk OKI. Beban Pada pengujian ini beban juga merupakan salah satu hal yang penting, dimana beban-beban tersebut berfungsi sebagai alat yang menggunakan energi listrik yang terukur oleh kWh meter. Dalam hal ini beban-beban yang digunakan pada pengujian ialah sebagai berikut  Lampu Pijar LP lampu pijar yang digunakan dalam pengujian kali ini merupakan lampu pijar merk philips masing-masing 100 Watt sebanyak 3 buah.  Lampu Hemat Energi LHE lampu hemat energi yang digunakan pada pengujian ini yaitu LHE merk Itami masing-masing 20 Watt sebanyak 15 buah. LHE ini merupakan variabel yang dianggap dapat menimbulkan harmonik sehingga digunakan pada percobaan untuk menambah atau mengurangi nilai %THD. Gambar Jenis-jenis Beban yang Digunakan Prosedur Pengujian Proses pengujian dilakukan terhadap masing-masing jenis kWh dengan beban yang konstan sebesar 300 Watt selama 6 jam berturut-turut. Beban yang digunakan kemudian divariasikan antara jumlah lampu pijar dan lampu hemat energi supaya besarnya beban tetap sebesar 300 Watt. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kecenderungan pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter baik yang analog maupun digital. Untuk variasi beban yang digunakan akan dibahas lebih lanjut pada sub bahasan mengenai rancangan beban. Adapun pelaksanaan kegiatan pengujian pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter ini dilakukan berdasarkan prosedur pengujian dengan tahapan sebagai berikut 1. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar serta memastikan terlebih dahulu letak fasa dan netral dari sumber tegangan AC agar rangkaian pengujian bekerja dengan baik dan terhindar dari bahaya listrik. 2. Memasang beban berupa 3 buah lampu pijar yang masing-masing 100 Watt sebagai beban yang pertama kali akan diuji pengukurannya terhadap kWh meter. 3. Melihat dan mencatat starting point pada masing-masing kWh. 4. Memberikan suplai pada rangkaian dengan cara menekan saklar menjadi „on‟. 5. Memberikan waktu 4 s/d 6 jam agar kWh meter dapat membaca besaran energi listrik yang terpakai. 6. Melakukan pencatatan berapa besar kecepatan putaran piringan kWh per menit pada kWh meter analog. 7. Melakukan pencatatan berapa besar kWh yang terpakai. 8. Mencatat berapa besarnya nilai THD yang ada pada rangkaian dengan menggunakan PQ meter. 9. Jika telah selesai, mengulangi kegiatan 1-8 dengan mengganti variasi beban lampu hemat energi dan/atau lampu pijar. Rancangan Beban Beban yang digunakan pada pengujian ini ialah beban berupa kombinasi antara lampu pijar LP dan lampu hemat energi LHE yang masing-masing mempunyai besaran tertera 100 Watt dan 20 Watt. Untuk mempermudah dalam menganalisis pengaruh harmonisa terhadap pembacaan kWh meter, maka berikut ini tabel rancangan beban yang digunakan pada percobaan Tabel Rancangan Beban Pada Percobaan KWh Meter Analog & Digital Percobaan ke- Jumlah Beban 300 Watt LP 100 Watt LHE 20 Watt 1 3 - 2 2 5 3 1 10 4 - 15 BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Hasil Pengujian Berdasarkan pengujian yang dilakukan dalam rangka mendapatkan karakteristik pengaruh harmonisa terhadap kinerja kWh meter, baik itu jenis analog maupun digital, maka diperoleh data hasil pengujian berupa perbedaan hasil pengukuran energi dalam satuan kWh antara percobaan yang satu dengan yang lainnya meskipun pada dasarnya beban yang digunakan mempunyai besaran yang sama serta perlakuan yang sama pula. Kegiatan memvariasikan beban bertujuan untuk menciptakan besarnya %THD yang berbeda-beda sehingga dapat dilihat hubungan antara kecenderungan kenaikan nilai %THD yang diciptakan terhadap kinerja kWh meter yang hendak diamati. Setiap pengujian pada masing-masing kWh meter dilakukan sebanyak 4 kali sesuai dengan variasi beban yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Dari masing-masing pengujian diperoleh suatu data hasil pengujian yang kemudian dilakukan pengolahan data untuk dianalisis dan diambil suatu kesimpulan dari hasil pengujian tersebut. Pengolahan data difokuskan pada beberapa parameter yang memang dianggap penting untuk dianalisis seperti nilai %THD arus dan tegangan, besarnya nilai energi yang terukur pada kWh dan PQ analyzer, bentuk gelombang arus dan tegangan yang terukur oleh PQ analyzer, serta parameter-parameter lainnya yang dianggap penting dalam pengujian. Hasil Pengujian pada kWh meter Analog Bentuk gelombang arus dan tegangan yang terukur dan terpampang pada PQ analyzer merupakan salah satu parameter penting karena dari data tersebut kita dapat menganalisis hubungan antara bentuk gelombang serta pengaruhnya terhadap proses pengukuran oleh alat ukur berupa kWh meter. Berdasarkan data yang diperoleh pada masing-masing pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter analog, maka berikut inilah keterangan mengenai data-data hasil pengujian pada masing-masing pengujian tersebut Beban 300 Watt 3 Buah LP Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan varisi beban berupa 3 buah lampu pijar LP. Pada mulanya variasi beban ini dianggap tidak menimbulkan harmonisa, tapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang ideal sehingga pada pengujian ini masih terdapat nilai THD-v sebesar 1,82% dan nilai THD-i sebesar Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan dengan variasi beban 3 LP Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 3 LP Analog Beban 300 Watt 2 Buah LP + 5 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 2 buah lampu pijar LP ditambah 5 buah lampu hemat energi LHE. Penambahan LHE ini diharapkan dapat meningkatkan nilai %THD sehingga diperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-v sebesar 1,65% dan nilai THD-isebesar 15,69%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 2 LP + 5 LHE Analog Beban 300 Watt 1 Buah LP + 10 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 1 buah lampu pijar LP ditambah 10 buah lampu hemat energi LHE. Penambahan jumlah LHE ini diharapkan dapat meningkatkan nilai %THD sehingga diperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-vsebesar 1,80% dan nilai THD-i sebesar 40,40%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 1 LP + 10 LHE Analog Beban 300 Watt 15 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 15 buah lampu hemat energi LHE. Penambahan jumlah LHE ini diharapkan dapat meningkatkan nilai %THD sehingga diperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-v sebesar 1,77% dan nilai THD-i sebesar 80,39%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 15 LHE Analog Hasil Pengujian pada kWh meter Digital Berdasarkan data yang diperoleh pada masing-masing pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter digital, maka berikut inilah keterangan mengenai data-data hasil pengujian pada masing-masing pengujian tersebut Beban 300 Watt 3 Buah LP Pada pengujian ini, perlakuan dan kondisi yang sama juga diberlakukan seperti halnya pengujian pada kWh meter analog. Percobaan ini menggunakan varisi beban 300 Watt berupa 3 buah lampu pijar LP yang mana juga masih terdapat nilai THD-v sebesar 1,71% dan nilai THD-i sebesar 1,72%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 3 LP Digital Beban 300 Watt 2 Buah LP + 5 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 2 buah lampu pijar LP ditambah 5 buah lampu hemat energi LHE. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-vsebesar 1,57% dan nilai THD-i sebesar 15,63%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 2 LP + 5 LHE Digital Beban 300 Watt 1 Buah LP + 10 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 1 buah lampu pijar LP ditambah 10 buah lampu hemat energi LHE. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-vsebesar 1,60% dan nilai THD-i sebesar 39,75%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 1 LP + 10 LHE Digital Beban 300 Watt 15 Buah LHE Pada percobaan ini digunakan beban sebesar 300 Watt dengan variasi beban berupa 15 buah lampu hemat energi LHE. Pada percobaan ini diperoleh nilai THD-v sebesar 1,61% dan nilai THD-isebesar 81,58%. Berikut ini ialah bentuk gelombang hasil dari percobaan ini Gambar Gelombang I dan V Terdistorsi pada Variasi Beban 15 LHE Digital Analisis Hasil Pengujian Berdasarkan data hasil percobaan diperolah suatu keterangan bahwa adanya harmonisa pada sistem kelistrikan dapat menyebabkan gelombang sinusoidal arus atau tegangan mengalami distorsi sehingga bentuk gelombang mengalami perubahan dari bentuk gelombang awalnya. Besar atau tidaknya perbedaan bentuk gelombang awal dengan gelombang yang terdistorsi tergantung dari nilai % THD nya. Semakin besar nilai %THD yang terukur maka bentuk gelombang arus/tegangan yang terdistorsi akan semakin jauh dari bentuk sinusoidal murni. Pengaruh Bentuk Gelombang Terhadap Pengukuran Energi Listrik pada KWh Meter 7 Seperti yang telah kita ketahui bahwa sejatinya kWh meter di desain untuk menghitung daya melalui bentuk gelombang arus dan tegangan yang masuk ke kWh tersebut dengan bentuk gelombang yang ideal atau sinusoidal murni sehingga jika gelombang tersebut tidak lagi berbentuk sinusoidal murni maka alat tersebut tidak akan mampu bekerja secara akurat. Suatu hal yang dapat merusak bentuk gelombang arus/tegangan tersebut ialah harmonisa. Semakin banyak harmonisa yang ditimbulkan maka semakin besar nilai %THD yang kemudian akan berimbas pada semakin buruknya bentuk gelombang yang dihasilkan. Dengan buruknya bentuk gelombang arus/tegangan akibat distorsi harmonisa maka kemungkinan besar akan terjadi kesalahan dalam pengukuran. Dengan begitu, jika alat ukur tidak bekerja secara akurat maka kemungkinan ada salah satu pihak yang akan dirugikan. Pengaruh Bentuk Gelombang pada KWh Meter Analog Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa kWh meter analog bekerja dengan prinsip induksi. Patokan yang dijadikan sebagai perhitungan dan pengukuran daya yang terpakai adalah putaran lempeng aluminium yang menggunakan torsi putaran yang timbul akibat adanya masing-masing besaran arus dan tegangan yang masuk ke kWh meter tersebut. Dengan melihat rumus pada bab sebelumnya terlihat bahwa torsi sebanding dengan daya aktif V. I . Cos φ yang besarnya daya aktif ini dihitung berdasarkan luas permukaan gelombang sinusoidal. Sehingga jelas bahwa jika bentuk gelombang daya aktif tidak sinusoidal maka akan mempengaruhi besarnya torsi dan torsi ini akan mengakibatkan putaran yang tidak presisi dan pada akhirnya mengakibatkan pengukuran menjadi salah dan tingkat akurasinya berkurang. Pengaruh Bentuk Gelombang pada KWh Meter Digital Sama halnya seperti yang terjadi pada kWh meter analog bahwa pada kWh meter digital pun akan terjadi kesalahan pengukuran jika terdapat distorsi harmonisa pada arus atau tegangannya. Pada umumnya alat ini mengandalkan kinerja dan kecanggihan dari mikrokontroller dalam proses pengukuran dan perhitungannya. Jika pada mikrokontroller hanya terdapat program yang dirancang untuk menghitung daya dengan bentuk gelombang sinusoidal murni, maka jika terjadi distorsi akibat harmonisa proses pengukuran dan perhitungan tersebut menjadi salah dan tidak akurat lagi. a b Gambar Ilustrasi Pengukuran Secara Digital pada Gelombang Ideal a dan pada Gelombang Terdistorsi Akibat Harmonisa b Pada gambar di atas dapat dilihat perbedaan proses pengukuran secara digital pada gelombang ideal dan gelombang terdistorsi akibat harmonisa. Alat ukur digital biasanya di desain untuk mengukur arus atau tegangan dengan bentuk gelombang ideal a sehingga tingkat kepresisiannya sangat baik jika masukan gelombang adalah seperti pada gambar a. Berbeda halnya jika gelombang masukan berupa gelombang dengan bentuk terdistorsi b maka alat ukur tersebut akan error dan tidak dapat membaca gelombang dengan baik. Selain itu, gelombang terdistorsi yang masuk juga tidak akan sesuai dengan algoritma yang ada pada program yang ada di dalam mikrokontroller sehingga pengukuran menjadi salah. Tingkat kepresisian dan akurasi pengukuran oleh kWh meter digital dapat dilihat dari kedua grafik diatas. Jika pada grafik a hampir semua luas gelombang dapat dihitung dengan mudah dan teratur sedangkan pada grafik b luas gelombang sulit untuk di kuantisasi, sulit untuk dihitung, serta banyak luasan yang tidak terhitung karena bentuk gelombang yang berlekuk-lekuk dan tidak beraturan. Dengan demikian kWh meter tidak mampu untuk membaca besaran nilai daya yang terpakai secara akurat dan benar. Berdasarkan percobaan bahwa bentuk gelombang arus dan tegangan semakin menjauhi bentuk sinusoidal murni, terutama pada bentuk gelobang arus, ketika nilai %THD semakin tinggi. Dengan demikian hasil percobaan mempunyai kesamaan dan kesesuaian dengan teori yang ada, bahwa semakin besar nilai harmonisa maka akan semakin merusak bentuk gelombang dan jika semakin rusak bentuk gelombang maka akan terjadi kesalahan dalam pengukuran oleh alat ukur dalam hal ini kWh meter. Gambar Perubahan Bentuk Gelombang I & V Akibat Harmonisa Analisis Tegangan Tegangan merupakan salah satu parameter penting dalam pengujian ini. Hal ini dikarenakan tegangan merupakan komponen yang termasuk dalam perhitungan energi yang dilakukan oleh kWh meter. Pada pengujian yang dilakukan baik itu pada kWh meter analog maupun kWh meter digital diperoleh grafik tegangan sebagai berikut Tabel Tegangan pada kWh Analog Gambar Grafik Tegangan terhadap Perubahan Waktu pada kWh Analog Tabel Tegangan pada kWh Digital Waktu jam 3 LP 2 LP + 5 LHE 1 LP + 10 LHE 15 LHE Gambar Grafik Tegangan terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Pada kedua grafik tegangan terhadap waktu di atas dapat dilihat bahwa besarnya nilai tegangan cenderung berubah-ubah terhadap perubahan waktu. Idealnya tegangan diharapkan konstan di 220 Volt, namun masih terjadi fluktuasi tegangan karena sulit untuk mengendalikan besarnya tegangan yang berasal dari PLN. Pada pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter analog, tegangan tertinggi mencapai nilai 225,63 Volt pada variasi beban 1 LP + 10 LHE sedangkan tegangan terendah adalah sebesar 216,47 Volt pada variasi beban 15 LHE. Dengan demikian range tegangan yang digunakan pada pengujian kWh meter analog ialah 220 ± 5 Volt. Sedangkan pada pengujian yang dilakukan terhadap kWh meter digital, tegangan tertinggi mencapai 226,38 Volt pada variasi beban 15 LHE dan tegangan terendah sebesar 217,86 Volt pada variasi beban 1 LP + 10 LHE. Dengan demikian range tegangan yang digunakan pada pengujian kWh meter digital ialah 220 ± 6 Volt. Analisis Arus Pada penelitian ini, arus juga merupakan salah satu parameter terpenting yang harus dianalisis karena besar-kecilnya arus akan berpengaruh terhadap pengukuran energi oleh kWh meter. Berikut ini ialah kedua grafik arus terhadap waktu baik itu pengujian pada kWh meter analog maupun digital Tabel Arus pada kWh Analog Waktu jam 3 LP 2 LP + 5 LHE 1 LP + 10 LHE 15 LHE Gambar Grafik Arus terhadap Perubahan Waktu pada kWh Analog Tabel Arus pada kWh Digital Gambar Grafik Arus terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Berbeda halnya dengan grafik tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu, pada kedua grafik arus di atas dapat dilihat bahwa arus cenderung konstan terhadap perubahan waktu. Di samping itu, arus merupakan representasi dari beban sehingga besar kecilnya arus ditentukan oleh jenis beban yang digunakan. Pada kedua grafik arus tersebut di atas dapat dilihat bahwa dengan adanya penambahan beban berupa LHE maka nilai arus akan cenderung menurun. Hal ini dikarenakan rating arus yang digunakan untuk jenis beban LHE lebih kecil dibandingkan dengan rating arus yang digunakan pada jenis beban LP. Namun di samping itu semua, dalam proses pengukuran energi oleh kWh meter, arus juga dipengaruhi oleh besarnya %THD yang sangat signifikan pada pemakaian beban-beban non linier sehingga pada penelitian pengukuran energi kali ini besarnya nilai energi kWh menjadi lebih kecil dibandingkan dengan angka hasil perhitungan. Berdasarkan hukum Kirchoff bahwa Iin = I1 + I2 +I3 + … + In , tapi kenyataan setelah dilakukan percobaan bahwa besarnya arus yang masuk tidak sama dengan besarnya penjumlahan arus yang terukur pada masing-masing beban Iin ≠ I1 + I2 +I3 + … + In . Hal ini tentu saja diperkirakan akibat adanya pengaruh harmonisa yang direpresentasikan dengan semakin besarnya nilai %THD. 0 Sebagai contoh kita tinjau bahwa setelah diukur sebuah lampu pijar mempunyai arus yang terukur sebesar 0,44 Ampere dan sebuah lampu hemat energi mempunyai arus yang terukur sebesar 0,049 Ampere. Berdasarkan perhitungan pada percobaan 2 LP + 5 LHE maka Iin = 2 0,44 A + 5 0,049 A = 1,125 Ampere, tapi pada tabel dan nilai arus rata-rata bernilai 1,0…;yang berarti bahwa terdapat perbedaan nilai arus dan penyimpangan ini dipengaruhi oleh adanya harmonisa. Analisis Faktor Daya Karena dalam pengujian diukur nilai daya aktif maka faktor daya menjadi penting dalam proses analisis data. Berikut ini ialah grafik faktor daya hasil pengujian baik itu pada pengujian kWh meter analog maupun digital Tabel Faktor Daya pada kWh Analog Waktu jam 3 LP 2 LP + 5 LHE 1 LP + 10 LHE 15 LHE Gambar Grafik Cos phi terhadap Perubahan Waktu pada kWh Analog Tabel Faktor Daya pada kWh Digital Gambar Grafik Cos phi terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Pada kedua grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin banyak penggunaan Gambar Grafik Cos phi terhadap Perubahan Waktu pada kWh Digital Pada kedua grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin banyak penggunaan
Kelebihandan Kekurangan Doppler Flow Meter - Ultrasonic Doppler Flow Meter mentransmisikan sinyal akustik ke aliran aliran pada frekuensi tertentu. Sinyal ini memantulkan partikel, baik. Read More » July 28, 2022 Articles. Kelebihan dan Kekurangan Transit Time Flow Meter

KWH Meter Adalah ? KWH Meter - Salah satu jenis biaya yang dikeluarkan secara rutin tiap bulan adalah biaya tagihan listrik, setiap bulann kita menerima biaya tagihan listrik dari peralatan yang kita gunakan. Ketika tagihan listrik tiba-tiba naik dibanding bulan sebelumnya, tentunya Anda berpikir "Kenapa tagihan listrik saya bisa naik ? padahal peralatan listrik yang dipakai dirumah tidak bertambah. Beberapa orang mungkin akan berpendapat bahwa masalahnya ada di KWH Meter, dimana jenis KWH meter digital / elektronis berjalan lebih cepat dibanding KWH meter analog / elektromekanis. Apakah benar ? tentu saja jawabannya TIDAK Untuk membahas hal ini, mari kita pelajari lebih lanjut tentang KWH Meter Pengertian KWH Meter KWH Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur total energi listrik atau listrik yang dikonsumsi oleh peralatan yang diambil dari energi listrik dari catu daya utama di rumah. Tentunya kamu sudah tidak asing melihat meteran listrik ditiap rumah bukan? apa yang biasanya kamu lihat? jika dilihat secara dekat dibagian KWH meter terdapat deretan angka/digit. Apa arti angka-angka ini ? Angka-angka ini bacaan pada meteran memberi tahu kita telah berapa banyak unit listrik disebut sebagai kWh dalam meteran listrik yang telah dikonsumsi sejauh ini. Dengan kata lain, besarnya tagihan listrik akan bergantung sepenuhnya pada meteran ini. Adapun pembacaan pada meteran pada KWH meter bersifat kumulatif, maksudnya adalah untuk menentukan pembacaan konsumsi bulan tertentu, perbedaan antara pembacaan bulan ini dan bulan sebelumnya dihitung, dimana nilai yang Anda dapatkan adalah konsumsi listrik bulan ini. Untuk lebih jelasnya, apabila bacaan pada meteran ini kecil, itu berarti konsumsi Anda rendah dengan kata lain tagihan listrik Anda akan lebih rendah dan sebaliknya apabila bacaannya besar, hal ini berarti konsumsi Anda tinggi dan akibatnya tagihan listrik Anda juga akan tinggi. Jenis KWH Meter Adapaun jenis-jenis KWH meter atau meteran listrik adalah sebagai berikut 1. KWH Meter Analog KWH meter analog atau KWH meter elektromekanis adalah jenis kwh meter yang paling banyak digunakan di Indonesia beberapa tahun yang lalu, umumnya penggunaan KWH meter masih dapat ditemukan di daerah pedesaan. Cara kerja KWH meter sebenarnya cukup sederhana. Ada piringan logam non-magnetik yang terpasang di dalam KWH meter yang akan berputar tergantung pada daya yang melewatinya. Jadi, jika daya yang melewatinya tinggi, maka cakram akan berputar lebih cepat dan apabila daya yang melewatinya rendah, cakram akan berputar lebih lambat. Laju rotasi pada nantinya akan menentukan pembacaan pada KWH meter, semakin tinggi jumlah rotasi, maka semakin tinggi pula pembacaan meterannya dan sebaliknya. Untuk membuat cakram berputar maka membutuhkan energi listrik tersendiri yang tidak terbaca di KWH meter, dibutuhkan daya sekitar 2 Watt untuk membuat cakram berputar. 2. KWH Meter Digital KWH meter digital saat ini bisa dikatakan sebagai pengganti KWH meter analog. KWH meter digital mempunyai layar LED / LCD yang berguna untuk membaca konsumsi listrik dari peralatan yang terhubung, pembacaan digital pada KWH meter digital berbeda dengan KWH meter analog. Dimana KWH meter digital jauh lebih efisien daripada KWH meter analog karena pada KWH meter digital akan membaca setiap unit listrik yang dikonsumsi. 3. Smart Meter / Meteran Pulsa Listrik Smart meter PLN atau orang Indonesia lebih akrab dengan sebutan meteran pulsa listrik adalah jenis meteran listrik terbaru. Meteran pulsa listrik terlihat mirip dengan KWh meter digital tetapi Smart meter PLN lebih baik daripada KWH meter analog maupun digital karena selain memberikan layanan biasa yaitu membaca konsumsi listrik, smart meter PLN juga terhubung ke internet. Ini berarti bahwa tidak perlu lagi ada petugas PLN yang datang kerumah Anda hanya untuk mengambil pembacaan meter, dimana pembacaan secara otomatis dikirim melalui internet. Mengapa Meteran Analog Mulai Ditinggalkan ? Meskipun KWH meter analog sudah menjadi meteran umum dalam beberapa tahun terakhir, ada masalah tertentu pada operasinya. KWH meter analog terdiri dari bagian yang bergerak, maka tentu saja akan mengalami keausan seiring berjalannya waktu. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh USA Analog Devices Inc. ditemukan bahwa tingkat akurasi pada KWH meter analog terus menurun sesuai dengan berbagai faktor lingkungan seperti kelembaban, debu dan kotoran yang secara signifikan akan mempengaruhi tingkat akurasi operasi KWH meter analog. Disamping itu faktor-faktor lainnya seperti korosi, roda gigi yang sudah aus, dan serangga dapat membuat KWH meter analog tidak mampu menangkap konsumsi listrik suatu peralatan secara akurat. Pelumas pada roda gigi mekanis dapat mengering sehingga mengakibatkan kerusakan pada gigi roda gigi yang artinya akan mempengaruhi rasio roda gigi. Selain itu, pada KWH meter analog bisa saja terjadi kesalahan kalibrasi jika mengalami kejutan atau getaran yang tiba-tiba, akibatnya cakram yang berputar bisa saja berhenti. Berikut ini grafik yang menunjukkan terjadinya penurunan akurasi pada KWH meter analog KWH meter digital lebih baik daripada KWH meter analog karena KWH meter digital tidak hanya mencatat jumlah pemakaian listrik saja tetapi juga menyediakan informasi berupa permintaan penggunaan sesaat dan maksimum, voltase serta faktor daya. Singkatnya, Jika Anda tiba-tiba heran dengan jumlah tagihan listrik yang tiba-tiba naik setelah mengganti KWH meter dari analog ke digital, maka yakinlah penyebabnya bukan karena konsumsi listrik Anda meningkat atau karena KWH meter digital membaca lebih banyak konsumsi listrik yang di pakai. Tetapi karena KHW meter analog tidak dapat menghitung konsumsi daya permenit ataupun karena tingkat akurasinya telah menurun karena telah digunakan cukup lama.

Salahsatu kelebihan flowmeter electromagnetic adalah bagian yang bersentuhan dengan aliran fluida adalah linning tube dan sebagian kecil sensor magnetic. Pemilihan jenis material dari linning tube dan electrode bisa disesuaikan dengan karakteristik liquid. Pemilihan jenis material electrode dan linning akan menentukan aplikasi yang disesuaikan dengan sifat cairan, jadi cukup aman untuk cairan
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 100047 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d79f753c9730bc0 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
.
  • lhv124sl07.pages.dev/204
  • lhv124sl07.pages.dev/70
  • lhv124sl07.pages.dev/238
  • lhv124sl07.pages.dev/340
  • lhv124sl07.pages.dev/368
  • lhv124sl07.pages.dev/251
  • lhv124sl07.pages.dev/71
  • lhv124sl07.pages.dev/150
  • lhv124sl07.pages.dev/258
  • kelebihan dan kekurangan do meter